gambar



counter

Rabu, 03 September 2014

ARTIKEL ISLAMIYAH



               Hei, tanggal 14 tinggal menunggu hari atau bahkan jam. Seluruh remaja di dunia lagi siap-siap ‘mau ngapain ya?’ di hari yang katanya penuh dengan kasih sayang. Kasih apa ya, ke yayang gue? Coklat? Kado? Kartu ucapan yang ada cupido unyu itu? Mawar? Alat mandi? Kasur? TV? Mesin cuci? Ah, yang penting warnanya pink!`       Ups, ada apa dengan tanggal 14? Wah… wah… kenapa pada ribut ngebahas mau pada ngapain tanggal 14 nanti? Ada yang spesial?



                Nggak usah pura-pura deh, gaulislam tahu kalian para remaja pasti tahu apa itu Valentine’s Day. Valentine’s Day dimaknai dengan kasih sayang atau hari di mana pasangan kekasih, muda-mudi Barat, yang lagi jatuh cinta ngungkapin rasa kasih sayang mereka kepada pasangan masing-masing. Umumnya diekspresikan dengan saling tukar kado, cokelat, dan bunga mawar. Bahkan, yang paling populer, dengan bertukar kartu valentine berbentuk hati (love), yang dihiasi sebuah gambar “Copidu” (si bayi kecil bersayap dengan busur lengkap dan anak panah di tangan). Herannya, perayaan aneh ini ternyata masih digemari dan bahkan terus dirayakan oleh remaja muslim di seluruh dunia! Tak terkecuali di Indonesia. Kita bisa lihat, setiap tahunnya di tanggal 14 Februari pasti para remaja pada sibuk ngoceh nggak ada habisnya tentang Valentine’s Day. Dan nggak pandang-pandang, para remaja yang merayakannya pun remaja hampir dari semua kalangan, dan yang dipandang memprihatinkan di sini adalah masih banyak sekali remaja yang merayakan hari Valentine ini di tanah air, yang tentunya mereka mayoritas muslim!
Vertical Scroll:    Seported By: IMSA Blitar
Sekretariat: Jln.Ahmad Yani no.61 Kota  Blitar






 Hari Valentine itu…Bro en Sis rahimakumullah, pembaca setia gaulislam. Siapapun yang merayakan hari Valentine ini bisa kita sepakati bersama bahwa mereka adalah remaja bodoh. Sudah jelas sekali hari Valentine ini tidak ada dalam ajaran agama mana pun, terutama dalam ajaran Islam dimana ajarannya sangat melarang keras pelaksanaan amal-amal yang tidak berasal dari Allah Swt. dan Rasulullah saw. Tapi, kenapa masih banyak remaja yang masih merayakan hari Valentine ini ya? Nah, ini dia yang menjadi kekhawatiran tersendiri bagi kita, remaja muslim yang tidak ingin merayakannya. Namun faktanya banyak sekali teman-teman kita yang masih merayakannya. Banyak remaja yang menggandrungi perayaan gajebo ini. Alasannya pun banyak. Ada yang ingin dibilang gaul, ada yang bilang kalau Valentine itu keren dan harus dirayain, bahkan ada yang cuma sekadar ikut-ikutan!
  Disadari atau nggak, ketika kita meminta orang jadi “to be my Valentine”, berarti sama aja kita meminta orang jadi “Sang Maha Kuasa”. Jelas perbuatan ini merupakan kesyirikan yang besar, menyamakan makhluk dengan Sang Khalik, menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Icon si “Cupid (bayi bersayap dengan panah)” itu adalah putra Nimrod “the hunt”
There is no love in Valentine!Dalam Islam nggak ada Valentine, karena istilah asing itu sendiri merupakan impor dari agama atau kepercayaan lain yang kebetulan juga ngimpor dari kebudayaan gajebo. Sejarah dan esensinya aja kagak sejalan sama pemikiran dan akidah Islam. Lalu ngapain juga kita rayakan, apalagi pertahankan.
 Bye-bye Valentine
  Sebagai generasi muda muslim, kita nggak cuma dituntut untuk melek teknologi dan ilmu pengetahuan, namun juga dituntut agar bisa memfiltrasi ajaran-ajaran dan pemikiran yang bukan berasal dari Islam. Bagi kalian, generasi muda muslim yang membaca tulisan ini dan dengan tegas telah menyatakan bye-bye Valentine, maka selamat! Kalian sudah memenangkan salah satu dari ribuan serangan budaya dan akidah terhadap generasi Islam. Semoga kita semua diberikan kemampuan untuk meninggikan kalimat Allah di medan perjuangan yang makin hari makin kompleks ini. Sesuai dengan background kita masing-masing. Tetap menjadi mukmin sejati, tetap istiqomah bersama kebenaran Islam. Semangat!

cbd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar